
Siapa bilang narsis merugikan? Gara-gara narsis dan sok PD, perempuan satu ini malah dapat kontrak pemotretan sebuah produk tas wanita di Eropa. Hal ini terjadi beberapa tahun lalu di Holland. Ketika negri kincir angin itu mengadakan lomba model dan CC( baca: Sisi-begitu ia biasa disapa) mendaftarkan diri mewakili Asia.
Tanpa diduga perempuan kelahiran Bandung 25 Desember 1978 ini malah memperoleh penghargaan untuk kategori fotogenic. Selanjutnya bisa ditebak, ia langsung memperoleh tawaran pemotretan. “Tentunya tawaran ini tidak saya lewatkan begitu saja,” ungkap CC sumringah. Tak hanya Eropa, di Jepang juga ia pernah memperoleh penghargaan gara-gara ia sering ikut lomba serupa.
Perempuan yang kerap mondar mandir Malaysia-Jakarta untuk menyambangi kedua orangtua nya yang berdomisili di Malaysia ini bercerita kalau keputusannya menjadi model sempat mendapat pertentangan dari sang ayah, Datok Budiman Chasslam Tan. Namun sang ibu, RA Thewie Prameswari Pratiwi cukup mendukungnya. Karenanya perjuangannya jadi tak terlalu berat, imbuh CC.
Dengan kesibukannya sebagai model, bintang sinetron dan bintang iklan, CC menganggap profesi menjadi bintang iklan amat digemarinya. “Bayarannya gede, kerjanya cepat. Gak membutuhkan waktu banyak, sehingga gak capek,” tutur CC tergelak. Kemudian urutan berikutnya profesi model, ucap CC.
Perempuan yang pernah membintangi film Sundel Bolong tahun 2007 ini juga jatuh cinta pada bisnis benda seni. Bisnis yang diakuinya dilakukan dengan hati ini sangat membuatnya nyaman. “Tadinya cuma hobi aja, tapi lama kelamaan hobiku ini malah jadi bisnis,” papar penyuka warna orange ini.
Bagi CC, dengan hanya memandangi benda-benda seni itu, bisa menghilangkan stress dan ia merasa terpuaskan dengan sendirinya. “Cukup dengan memandang saja sudah bikin puas,” gelak CC lagi. Kegilaannya pada benda seni ini mengantarkannya melakukan perjalanan ke pelosok daerah dan banyak menemukan hal-hal yang kadang membuatnya gregetan. “Gila, ada benda bagus, tapi tak dihargai sehingga diperjualbelikan dengan harga murah.”
Bahkan ia sempat sedih ketika ada benda seni dari kayu yang dijadikan kayu bakar. Belum lagi koleksi bersejarah bangsa ini yang diperjualbelikan secara semena-mena. Menyoal karya seni bangsa Indonesia, CC mengaku bangga dan ia mengatakan kalau karya seni bangsa ini sangat dihargai di Eropa.
Meski memiliki tubuh yang gemulai, CC ternyata amat menggemari olah raga diving. Beberapa tempat sudah ia jelajahi, seperti Bunaken-Manado, Bali, Lombok, Trawangan, Papua, Pulau Seribu, bahkan hingga Bangkok dan Philipina. Hal yang tak pernah ia lupakan ketika pertama kali menyelam adalah bertemu Hiu. Namun dari sekian banyak tempat yang ia kunjungi tersebut, CC memilih Bunaken sebagai tempat terindah untuk diselami. “Variasi ikannya lebih banyak, terumbu karangnya masih alami dan cantik banget,” demikian alasannya.
Akhir tahun lalu dalam sebuah kesempatan pemotretan di Eropa, perempuan yang bercita-cita ingin membuat yayasan untuk orang yang tidak mampu ini diundang makan malam oleh Presiden Finlandia, Ny. Tarja Halonen dalam sebuah acara bersama para model internasional. CC kebetulan mewakili model dari Asia. “Ada rasa senang, bangga dan terhormat aja bisa bertemu dengan beliau (Presiden Finlandia),” kenang CC.
Dari pertemuan tersebut, CC masih bisa mengingat dengan baik kalimat yang diucapkan Presiden Finlandia tersebut untuknya, bahwa segala sesuatu yang diinginkan akan terwujud kalau ada keinginan dan dijalani dengan sungguh-sungguh.
Menyoal pendapatnya tentang perkembangan perempuan saat ini, CC merasa sudah cukup baik dengan slogan emansipasi yang selama ini diusung banyak pihak. “Perempuan sekarang sudah gak seperti perempuan jaman dulu yang cuma jadi penghuni dapur. Sekarang para perempuan punya kesempatan yang sama seperti para lelaki untuk mengaktualisasikan dirinya di masyarakat,” jelas CC panjang lebar.
Mengenai perempuan cantik? Menurut CC, cantik itu sifatnya semu. Perempuan akan terlihat cantik kalau tutur bahasanya indah terarah, sikapnya sopan santun maka kecerdasan dan kecantikannya tampak jelas dari situ. “Kalau mau yang lebih jelas, cantik itu ya seperti aku…” pungkasnya sembari tergelak.
Tanpa diduga perempuan kelahiran Bandung 25 Desember 1978 ini malah memperoleh penghargaan untuk kategori fotogenic. Selanjutnya bisa ditebak, ia langsung memperoleh tawaran pemotretan. “Tentunya tawaran ini tidak saya lewatkan begitu saja,” ungkap CC sumringah. Tak hanya Eropa, di Jepang juga ia pernah memperoleh penghargaan gara-gara ia sering ikut lomba serupa.
Perempuan yang kerap mondar mandir Malaysia-Jakarta untuk menyambangi kedua orangtua nya yang berdomisili di Malaysia ini bercerita kalau keputusannya menjadi model sempat mendapat pertentangan dari sang ayah, Datok Budiman Chasslam Tan. Namun sang ibu, RA Thewie Prameswari Pratiwi cukup mendukungnya. Karenanya perjuangannya jadi tak terlalu berat, imbuh CC.
Dengan kesibukannya sebagai model, bintang sinetron dan bintang iklan, CC menganggap profesi menjadi bintang iklan amat digemarinya. “Bayarannya gede, kerjanya cepat. Gak membutuhkan waktu banyak, sehingga gak capek,” tutur CC tergelak. Kemudian urutan berikutnya profesi model, ucap CC.
Perempuan yang pernah membintangi film Sundel Bolong tahun 2007 ini juga jatuh cinta pada bisnis benda seni. Bisnis yang diakuinya dilakukan dengan hati ini sangat membuatnya nyaman. “Tadinya cuma hobi aja, tapi lama kelamaan hobiku ini malah jadi bisnis,” papar penyuka warna orange ini.
Bagi CC, dengan hanya memandangi benda-benda seni itu, bisa menghilangkan stress dan ia merasa terpuaskan dengan sendirinya. “Cukup dengan memandang saja sudah bikin puas,” gelak CC lagi. Kegilaannya pada benda seni ini mengantarkannya melakukan perjalanan ke pelosok daerah dan banyak menemukan hal-hal yang kadang membuatnya gregetan. “Gila, ada benda bagus, tapi tak dihargai sehingga diperjualbelikan dengan harga murah.”
Bahkan ia sempat sedih ketika ada benda seni dari kayu yang dijadikan kayu bakar. Belum lagi koleksi bersejarah bangsa ini yang diperjualbelikan secara semena-mena. Menyoal karya seni bangsa Indonesia, CC mengaku bangga dan ia mengatakan kalau karya seni bangsa ini sangat dihargai di Eropa.
Meski memiliki tubuh yang gemulai, CC ternyata amat menggemari olah raga diving. Beberapa tempat sudah ia jelajahi, seperti Bunaken-Manado, Bali, Lombok, Trawangan, Papua, Pulau Seribu, bahkan hingga Bangkok dan Philipina. Hal yang tak pernah ia lupakan ketika pertama kali menyelam adalah bertemu Hiu. Namun dari sekian banyak tempat yang ia kunjungi tersebut, CC memilih Bunaken sebagai tempat terindah untuk diselami. “Variasi ikannya lebih banyak, terumbu karangnya masih alami dan cantik banget,” demikian alasannya.
Akhir tahun lalu dalam sebuah kesempatan pemotretan di Eropa, perempuan yang bercita-cita ingin membuat yayasan untuk orang yang tidak mampu ini diundang makan malam oleh Presiden Finlandia, Ny. Tarja Halonen dalam sebuah acara bersama para model internasional. CC kebetulan mewakili model dari Asia. “Ada rasa senang, bangga dan terhormat aja bisa bertemu dengan beliau (Presiden Finlandia),” kenang CC.
Dari pertemuan tersebut, CC masih bisa mengingat dengan baik kalimat yang diucapkan Presiden Finlandia tersebut untuknya, bahwa segala sesuatu yang diinginkan akan terwujud kalau ada keinginan dan dijalani dengan sungguh-sungguh.
Menyoal pendapatnya tentang perkembangan perempuan saat ini, CC merasa sudah cukup baik dengan slogan emansipasi yang selama ini diusung banyak pihak. “Perempuan sekarang sudah gak seperti perempuan jaman dulu yang cuma jadi penghuni dapur. Sekarang para perempuan punya kesempatan yang sama seperti para lelaki untuk mengaktualisasikan dirinya di masyarakat,” jelas CC panjang lebar.
Mengenai perempuan cantik? Menurut CC, cantik itu sifatnya semu. Perempuan akan terlihat cantik kalau tutur bahasanya indah terarah, sikapnya sopan santun maka kecerdasan dan kecantikannya tampak jelas dari situ. “Kalau mau yang lebih jelas, cantik itu ya seperti aku…” pungkasnya sembari tergelak.
Posting Komentar