
"Menurutku barang antik adalah barang yang sudah lama dan tidak ada copy-annya. Cuma ada satu dengan batasan usia antara 80 tahun sampai 100 tahun ke atas. Makin tua makin antik. Salah satu contohnya mebel tua, itu bisa disebut antik, ini bisa ditiru tapi usia tidak bisa dilawan," ujarnya memberi contoh. "Aku pernah mendapatkan fosil gigi mamot di Lombok, dan asli setelah dicek," imbuhnya bangga.
Berburu, keluar masuk ke daerah–daerah terpencil, berhari-hari bahkan berminggu-minggu, sudah hal biasa bagi Sissy. Semula, berawal dari temannya dari Paris yang suka bertandang ke Indonesia hanya untuk mencari-cari barang antik. "Di sana (Perancis-red) barang antik merupakan simbol status, semakin banyak mereka mengoleksi barang antik, berarti kaya mereka," katanya.
"Setelah dipikir kenapa tidak mencari saja sendiri kemudian aku jual sama mereka," sambungnya. Dan belum lama berselang Sissy baru saja mengkapalkan 3 container barang antik. "Yang banyak dicari tergantung apa aja yang laku. Kalau tidak laku tunggu season berikutnya, malah itu membuat harga bisa mencapai milyaran per satu barang," jelasnya.
Seperti, lukisan dari China milik Sissy, hasil dari hunting dan tukar menukar antar pembeli melalui internet. Awalnya dia mendapatkan dengan harga 600 juta rupiah, sekarang sudah ditawar di atas satu milyar rupiah. "Semua yang kita perdagangkan bersertifikat jadi legal, kalau ada yang tidak legal, no comment," tukasnya.
Posting Komentar